Kamis, 09 Desember 2010

Wawancara kerja dengan jual pesona

Melamar pekerjaan sama halnya dengan maju ke medan perang. Pelamar harus memiliki kerja lowongan
strategi jitu agar menjadi pemenang untuk mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Makanya
anda yang saat ini sedang sibuk mencari peluang dan kesempatan kerja harus mengatur
strategi agar jadi pemenang.
Strategi pertama yang harus anda lakukan sebelum melamar kerja adalah fokuskan perhatian
anda hanya pada pekerjaan yang anda inginkan. So, setiap membaca lowongan pekerjaan,
jangan langsung melamar. Tanyakanlah pada diri sendiri apakah pekerjaan itu yang anda
inginkan? Apakah anda cukup menguasai pekerjaan yang ditawarkan? Mampukah anda
melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai standar perusahaan yang akan dilamar?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut jujurlah menilai diri sendiri. Bila jawaban anda positif,
silahkan melamar pekerjaan tersebut. Tapi bila tidak, jangan melamar pekerjaan itu agar
anda terhindar dari lamaran yang sia-sia. Atau paling tidak kelak jika anda lolos seleksi anda
nggak akan banyak menemukan kesulitan.
Setiap kali membaca lowongan kerja, entah itu di surat kabar atau internet, hati-hati! Jangan
mudah terjebak oleh lowongan kerja yang bombastis dan muluk. Carilah informasi
sebanyakbanyaknya
tentang pekerjaan tersebut. Sumber yang paling pas adalah manajer yang
menangani divisi pekerjaan yang ditawarkan. Atau teman anda yang bekerja di bidang
tersebut.
Jika anda sudah merasa cukup informasi tentang peluang kerja yang ada, kirimkan lamaran
anda. Nah, kalau anda dipanggil untuk wawancara, inilah saatnya anda maju ke medan
perang. Persiapkan diri sebaik mungkin. Pelajari informasi tentang perusahaan yang
memanggil anda. Kalau bisa kumpulkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan
perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan. Hal ini akan sangat membantu anda saat
wawancara berlangsung.
Satu hal yang sangat penting saat wawancara adalah ‘jangan ragu untuk menjual pesona
anda!’. Anggaplah ruang wawancara sebagai arena untuk mempertontonkan kehebatan dan
kemampuan anda. Eksploitasikan kemampuan berbicara dan kecerdasan anda. Tetapi tetap
kendalikan emosi, jangan terjebak pada kesan ‘sok pamer’. Tunjukkan sikap yang profesional
dan berwibawa. Buatlah agar pewawancara ‘terpesona abis’ pada anda saat anda
melenggang keluar ruangan. Ingat, simpati merupakan hal penting yang mempengaruhi
keputusan selanjutnya.
Setelah wawancara nantikan kabar selanjutnya dengan tenang. Bersiaplah untuk dua
kemungkinan, diterima atau tidak diterima. Jika anda diterima tunjukkan kegembiraan anda
dengan wajar, jangan terlalu meluap-luap. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
kepercayaan yang diberikan pada anda.
Selanjutnya, jika anda mulai menandatangani perjanjian kerja, simaklah surat perjanjian itu
dengan cermat. Jangan langsung menandatangai surat perjanjian tersebut, pelajari lebih dulu
dengan seksama. Jangan ragu menanyakan hal-hal yang belum anda mengerti yang
tercantum pada surat tersebut. Jika anda sudah yakin bahwa perjanjian tersebut memuaskan
anda, tanda tangani surat itu.
Tapi jika anda tidak diterima, nggak perlu kecewa secara berlebihan. Yakin deh kalau nggak
diterima di tempat itu anda masih punya kesempatan di tempat lain. Selamat bertempur mencari loker..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar